Powered by Blogger.

Puisi : Jiwa-jiwa Pemberontak karya Kahlil Gibran

Kali ini ane mau share puisi dari pujangga terbaik milik Indonesia Kahlil Gibran..
Langsung aja gan cekidot..!



Bagi sang jiwa yang memeluk jiwaku,
bagi hati yang mencurahkan rahasia-rahasianya
pada hatiku,
dan bagi tangan yang menyalakan api emosiku,
aku persembahkan lembaran ini




.............................
Kemarilah, kekasihku.
Marilah kita beralan diantara puing-puing,
karena salju telah mencair.
Hidup bergulir dari kediamannya
dan berputar-putar diantara lembah dan bukit.
Pergilah bersamaku dan kita akan temukan
jejak-jejak kaki musim semi di padang yang luas.
Marilah, kita mendaki sampai puncak bukit itu
dan melihat tetumbuhan dalam hamparan hijau
di sekeliling kita.
Sekarang adalah saat untuk menghirup dalam-dalam
bau angin segar musim semi.
Marilah kita duduk di atas batu
tempat bunga lembayung bersembunyi,
saling bertukar ciuman cinta....

 

 .............................
Kemarilah,
mari kita pergi ke padang
karena saat panen telah tiba.
Hasilnya telah terlihat
dan panasnya cinta matahari pada alam
telah mematangkannya.
Kemarilah,
sebelum burung-burung mendahului kita,
dan meraup buah-buahan hasil kerja keras kita;
atau sebelum sekumpulan semut mengambil tanah kita.
Kemarilah, kawanku, mari kita terlentang
di atas rerumputan dengan langit sebagai selimut kita.
Mari kita sandarkan kepala di atas jerami segar
dan beristirahat dari kerja seharian,
mendengarkan suara malam yang berbisik
dari aliran sungai dari lembah di bawah.



 ..............................
Mari kita kembali ke rumah,
karena daun-daun pohon kini menguning
dan dihempas angin.
Angin akan membuat mereka kain kafan
karena bunga-bunga layu dalam ketuaan
lantaran musim panas yang mengguncangkannya.
Marilah kita pulang,
karena sungai-sungai telah berhenti mengalir.
Musim semi telah mengeringkan airmata gembira
milik mereka.
Kemarilah, kekasihku,
karea alam digoda oleh kelesuan
dan mengatakan selamat malamnya
pada kesadaran dalam bentuk nyanyian kesedihan
Nihavand.....

 

Mendekatlah, teman hidupku.
Mendekatlah padaku
dan jangan biarkan nafas-nafas dingin memisahkan kita.
Duduklah di sampingku di depan perapian,
karena api adalah buah termanis di musim dingin.
Ceritakan padaku hal-hal yang telah berlalu, .

Karena telingaku letih
dengan desau angin dan kerasnya salju.
Palanglah pintu-pintu dan jendela-jendela,
karena tatapan marah cuaca membuat sedih jiwaku.
Sementara pemandangan kota duduk
seperti seorang ibu yang hilang
di bawah lapisan-lapisan es, .

menekan hatiku.
Isilah lampu dengan minyak, oh teman hidupku.
Letakkan di dekatku
sehingga bisa kulihat
apa yang telah ditorehkan malam di wajahmu.
Bawalah anggur untuk kita minum,
dan kita akan ingat saat anggur itu kita peras...

 
Dinukil secara bebas dari Sang Kekasih
-- Refleksi Lorong Hati
(Pustaka Pelajar, Januari 1999),
sebuah terjemahan karya Gibran,
Jiwa-Jiwa Pemberontak

Tag : PUISI
6 Komentar untuk "Puisi : Jiwa-jiwa Pemberontak karya Kahlil Gibran"

Karya-karya Kahlil Gibran emang kereen..untuk anda admin dan teman-teman lainnya, yang suka karya-karya Kahlil Gibran silahkan kunjungi toko buku bekas online kami di http://www.aksiku.com/2014/02/jual-buku-roh-pemberontak-kahlil-gibran.html

Khalil gibran kok indonesia sih min. Dia kan org lebanon yg menetap d AS 😐

Thanks dah share tapi yg pasti Kahlil Gibran bukan orang Indonesia dia orang Lebanon yang menetap dan tinggal di AS.
Kaji dulu sebelum menulis

Bawah slider

Back To Top